Akademi Televisi Indonesia, yang diwakili oleh dua orang mahasiswanya, Alifia Amalda Khoemairoh dan Sri Ayuningsih dari semester 4 Jurnalis mengikuti pelatihan bagi media kampus dengan tema “Gender dan Pemberitaan Ramah Anak”. Acara yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menghadirkan fasilitator dari PWI, Kamsul Hasan dan juga Pakar Gender, Sri Wahyuni.
Acara ini diselenggarakan di Salak Tower Hotel pada 28-29 Maret 2019. Dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama dan dilanjut dengan materi tentang gender dari Sri Wahyuni. Acara ini diikuti oleh beberapa universitas dan juga dosen. Oleh karena itu, Sri Wahyuni mencairkan suasana dengan memberi kesempatan para peserta saling mengenal dalam satu meja.
Setelah materi yang dibawakan oleh Sri Wahyuni selesai, dilanjut dengan materi yang dibawakan oleh fasilitator dari PWI,yaitu mengenai sosialisasi Undang-Undang SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak) dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) yang baru disahkan oleh PWI pada 9 Februari lalu, saat Hari Pers Nasional dirayakan di Surabaya.
Acara dilanjut setelah waktu ishoma dengan materi rencana peliputan yang berperspektif gender dan ramah anak. Dijelaskan contoh-contoh berita yang melanggar PPRA dan juga KEJ. Pemateri juga menjelaskan tentang bagaimana proses menulis usul berita untuk dibahas di rapat redaksi tentang tema gender dan ramah anak.
Di Hari Jum'at peserta sudah diharuskan sampai di ruangan untuk pembagian kelompok dan tugas yang akan dikerjakan. Pembagian kelompok dilakukan dengan menghitung secara urut agar tidak ada yang satu kelompok dari universitas yang sama. Peserta mulai berdiskusi mengenai berita yang diberikan. Kemudian masing-masing kelompok mengirim satu wakil sebagai juru bicara yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Antar kelompok saling melempar pertanyaan. Jawaban, dan masukan selama presentasi berlangsung. Setelah semua kelompok selesai presentasi, diumumkan urutan kelompok terbaik dari harapan 5 hingga pertama. Semua peserta mengikuti diskusi kelompok ini dengan antusias dan semangat. Selesai diumumkan kelompok terbaik, peserta saling berswafoto dan mengabadikan momensebelum penutupan kegiatan.
Diharapkan nantinya, mahasiswa/i sebagai perwakilan media kampus bisa memplopori dan memberikan wawasan kepada sesama mahasiswa/i calon jurnalis untuk lebih memperhatikan cara penulisan beritanya agar lebih ramah anak dan responsif pada isu gender.
Penulis : Alifia Amalda K.
Fotografer : Sri Ayuningsih